Menghadapi sebuah wawancara kerja adalah momen penting dalam meraih pekerjaan impian. Bagaimanapun, cara Anda duduk dan berinteraksi dengan pewawancara dapat sangat mempengaruhi kesan pertama yang Anda berikan. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mempelajari cara duduk interview yang baik dan benar. Dalam artikel ini, kami akan memberikan panduan lengkap dan terperinci tentang bagaimana mempersiapkan diri dan duduk dengan baik selama wawancara kerja, sehingga Anda dapat meningkatkan peluang sukses Anda.
Mengetahui Perusahaan dan Posisi yang Dilamar
Sebelum Anda menghadiri wawancara kerja, langkah pertama yang sangat penting adalah mengetahui dengan baik perusahaan dan posisi yang Anda lamar. Ini akan membantu Anda mempersiapkan diri dengan baik dan memberikan kesan yang baik kepada pewawancara. Melakukan riset mendalam tentang perusahaan adalah kunci keberhasilan dalam wawancara. Anda harus memahami misi, visi, nilai-nilai, dan sejarah perusahaan. Bacalah tentang produk atau layanan yang mereka tawarkan, serta pelajari tentang industri di mana perusahaan tersebut beroperasi. Selain itu, pelajari juga tentang posisi yang Anda lamar, tugas dan tanggung jawab yang terkait, serta kualifikasi yang dibutuhkan. Dengan pengetahuan ini, Anda akan terlihat lebih berpengalaman dan berkomitmen selama wawancara.
Mengenal Perusahaan dengan Mendalam
Langkah pertama dalam mempersiapkan diri Anda untuk wawancara adalah dengan melakukan riset yang komprehensif tentang perusahaan yang Anda lamar. Mulailah dengan mengunjungi situs web perusahaan dan membaca semua informasi yang tersedia tentang perusahaan tersebut. Pelajari tentang sejarah perusahaan, produk atau layanan yang mereka tawarkan, serta misi dan visi mereka. Anda juga bisa mencari berita terkini tentang perusahaan tersebut dan melihat profil mereka di media sosial. Jika ada teman atau kenalan yang bekerja di perusahaan tersebut, jangan ragu untuk berbicara dengan mereka dan mendapatkan wawasan lebih lanjut tentang budaya perusahaan dan lingkungan kerja.
Memahami Posisi yang Dilamar
Selain memahami perusahaan secara keseluruhan, penting juga untuk memahami posisi yang Anda lamar. Bacalah deskripsi pekerjaan dengan cermat dan perhatikan tugas dan tanggung jawab yang terkait dengan posisi tersebut. Identifikasi kualifikasi yang dibutuhkan dan pastikan Anda memahaminya dengan baik. Jika Anda memiliki pertanyaan tentang posisi tersebut, tulislah pertanyaan tersebut dan cari jawabannya sebelum wawancara. Memahami posisi yang Anda lamar akan membantu Anda memberikan jawaban yang relevan dan menunjukkan bahwa Anda benar-benar tertarik pada pekerjaan tersebut.
Mempersiapkan Jawaban untuk Pertanyaan Umum
Wawancara sering kali melibatkan pertanyaan umum yang bertujuan untuk mengenal Anda dengan lebih baik. Pertanyaan-pertanyaan ini mungkin termasuk “ceritakan tentang diri Anda” atau “apa kekuatan dan kelemahan Anda?”. Persiapkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan ini sebelumnya agar Anda dapat memberikan jawaban yang baik dan meyakinkan. Buatlah daftar poin-poin penting yang ingin Anda sampaikan tentang diri Anda, kemampuan Anda, dan pengalaman Anda yang relevan. Latihlah jawaban Anda sehingga terdengar natural dan meyakinkan.
Mengenal Diri Anda dengan Lebih Baik
Sebelum Anda dapat memberikan jawaban yang baik dalam wawancara, Anda perlu mengenal diri Anda sendiri dengan baik. Ambil waktu untuk merefleksikan pengalaman kerja Anda, keahlian yang Anda miliki, dan kekuatan dan kelemahan Anda. Tulislah semua ini dalam sebuah daftar sehingga Anda memiliki gambaran yang jelas tentang diri Anda sendiri. Selanjutnya, identifikasi poin-poin yang paling relevan dengan posisi yang Anda lamar. Ini akan membantu Anda dalam menyusun jawaban yang efektif dan meyakinkan.
Membuat Daftar Pertanyaan yang Mungkin Diajukan
Selain mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan umum, Anda juga harus membuat daftar pertanyaan yang mungkin diajukan oleh pewawancara. Pertanyaan ini dapat berkaitan dengan perusahaan, posisi yang Anda lamar, atau pengalaman kerja sebelumnya. Contoh pertanyaan yang mungkin diajukan adalah “apa yang membuat Anda tertarik pada perusahaan ini?” atau “ceritakan tentang pengalaman kerja Anda yang paling relevan dengan posisi ini”. Dengan mempersiapkan daftar pertanyaan ini, Anda dapat merencanakan jawaban yang baik dan tidak terkejut saat pertanyaan-pertanyaan tersebut diajukan.
Berlatih Melalui Roleplay
Melakukan latihan wawancara dengan sesi roleplay adalah cara yang sangat efektif untuk mempersiapkan diri Anda. Minta bantuan teman atau anggota keluarga untuk menjadi pewawancara dan berperan sebagai pewawancara. Berlatihlah menjawab pertanyaan umum dan beberapa pertanyaan khusus yang mungkin berkaitan dengan perusahaan atau posisi yang Anda lamar. Roleplay akan membantu Anda merasa lebih percaya diri dan siap dalam menghadapi wawancara sebenarnya.
Melakukan Sesi Roleplay yang Realistis
Saat melakukan sesi roleplay, cobalah untuk membuatnya seolah-olah sedang menghadapi wawancara sebenarnya. Persiapkan pertanyaan yang mungkin diajukan oleh pewawancara, serta jawaban yang Anda ingin sampaikan. Berpakaian dengan rapi dan tiba tepat waktu seperti yang Anda lakukan dalam wawancara sebenarnya. Mintalah pewawancara berperan sebaik mungkin dan berikan umpan balik setelah sesi selesai. Ini akan membantu Anda dalam memperbaiki kelemahan dan meningkatkan kekuatan Anda dalam menjawab pertanyaan wawancara.
Menggunakan Teknik Rekaman untuk Menilai Diri Sendiri
Anda juga dapat menggunakan teknik rekaman untuk menilai diri sendiri saat melakukan sesi roleplay. Gunakan perekam suara atau kamera untuk merekam sesi latihan Anda. Setelah sesi selesai, dengarkan atau tonton rekaman tersebut dan evaluasi penampilan Anda. Perhatikan ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan intonasi suara Anda. Apakah Anda terlihat percaya diri dan meyakinkan? Apakah ada aspek yang perlu diperbaiki? Dengan melakukan evaluasi ini, Anda dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan Anda dalam berkomunikasi dan mempersiapkan diri Anda dengan lebih baik.
Memilih Pakaian yang Tepat
Pakaian yang Anda kenakan saat wawancara dapat mencerminkan profesionalisme dan dedikasi Anda terhadap posisi yang Anda lamar. Oleh karena itu, penting untuk memilih pakaian yang tepat dan sesuai dengan budaya perusahaan. Pilihlah pakaian yang membuat Anda merasa percaya diri dan nyaman, tetapi juga tetap menghormati kebijakan berpakaian perusahaan. Jika Anda tidak yakin tentang kebijakan berpakaian, lebih baik memilih pakaian yang sedikit lebih formal daripada terlalu santai. Ingatlah bahwa penampilan yang rapi dan profesional akan memberikan kesan yang baik kepada pewawancara.
Mengenali Budaya Perusahaan
Sebelum memilih pakaian untuk wawancara, Anda perlu mengenali budaya perusahaan yang Anda lamar. Setiap perusahaan memiliki budaya yang berbeda-beda, dan pakaian yang sesuai di satu perusahaan mungkin tidak sesuai di perusahaan lain. Lakukan riset tentang kebijakan berpakaian perusahaan dan perhatikan foto-foto atau video yang tersedia di situs web perusahaan. Jika Anda tidak dapat menemukan informasi yang cukup, Anda dapat menghubungi perusahaan untuk menanyakan kebijakan berpakaian mereka. Jika perusahaan memiliki dress code yang formal, pilihlah pakaian yang klasik dan profesional seperti setelan jas atau blazer dengan celana panjang berwarna gelap. Jika perusahaan memiliki budaya yang lebih santai, Anda mungkin bisa memilih pakaian yang lebih kasual seperti kemeja dengan celana panjang atau rok dengan blazer. Tetapi, pastikan untuk tetap tampil rapi dan bersih. Jangan lupa untuk menjaga kebersihan dan kerapian pakaian Anda, serta hindari pemakaian pakaian yang terlalu mencolok atau terlalu terbuka.
Menggunakan Aksesori dengan Bijak
Selain pakaian, aksesori juga dapat mempengaruhi kesan yang Anda berikan saat wawancara. Gunakan aksesori dengan bijak dan sesuai dengan gaya perusahaan. Jika perusahaan memiliki budaya yang lebih formal, hindari aksesori yang terlalu mencolok atau berlebihan. Pilihlah aksesori yang simpel dan elegan, seperti anting-anting atau gelang yang tidak terlalu mencolok. Jika perusahaan memiliki budaya yang lebih santai, Anda mungkin bisa menggunakan aksesori yang lebih kreatif dan berwarna-warni, tetapi tetaplah dalam batas-batas yang sopan. Ingatlah bahwa aksesori harus melengkapi penampilan Anda, bukan menjadi pusat perhatian.
Menjaga Etika Duduk yang Baik
Etika duduk yang baik adalah hal penting yang harus diperhatikan selama wawancara. Cara Anda duduk dan berinteraksi dengan pewawancara dapat memberikan kesan yang positif atau negatif. Oleh karena itu, penting untuk memahami etika duduk yang baik dan mengaplikasikannya selama wawancara. Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga etika duduk yang baik:
Duduk dengan Postur Tubuh yang Tepat
Saat Anda duduk, pastikan untuk menjaga postur tubuh yang tegap dan tegak lurus. Duduk dengan punggung yang lurus dan bahu yang rileks. Jangan bersandar terlalu jauh, tetapi juga jangan terlalu kaku. Ini akan memberikan kesan bahwa Anda percaya diri dan siap untuk menghadapi wawancara. Hindari bersandar terlalu jauh di kursi atau berjongkok, karena hal ini dapat memberikan kesan ketidaknyamanan atau ketidakantusiasan.
Mempertahankan Kontak Mata
Kontak mata adalah hal yang penting selama wawancara. Mempertahankan kontak mata dengan pewawancara menunjukkan bahwa Anda tertarik dan fokus pada percakapan. Jangan menatap ke bawah atau ke samping saat berbicara atau mendengarkan. Tetaplah melihat langsung ke mata pewawancara, tetapi jangan terlalu menatap intens. Jika ada beberapa pewawancara, pastikan untuk memperhatikan semua orang secara bergantian saat berbicara atau mendengarkan. Kontak mata yang baik akan memberikan kesan bahwa Anda memiliki kepercayaan diri dan memperhatikan dengan serius.
Tunjukkan Ekspresi Wajah yang Menunjukkan Minat dan Antusiasme
Ekspresi wajah Anda dapat memberikan informasi tentang perasaan dan emosi Anda. Selama wawancara, tunjukkan ekspresi wajah yang menunjukkan minat dan antusiasme. Tersenyumlah dengan ramah saat berkenalan dengan pewawancara dan saat topik yang menyenangkan dibicarakan. Ketika pewawancara berbicara, tunjukkan ekspresi yang menunjukkan bahwa Anda sedang memperhatikan dengan serius. Hindari mengernyitkan atau menggulung bibir saat mendengarkan, karena hal ini dapat memberikan kesan ketidaksetujuan atau ketidaknyamanan.
Hindari Bersikap Terlalu Santai atau Terlalu Kaku
Selama wawancara, hindari bersikap terlalu santai atau terlalu kaku. Bersikap terlalu santai dapat memberikan kesan bahwa Anda tidak serius atau tidak menghargai kesempatan tersebut. Di sisi lain, bersikap terlalu kaku dapat membuat Anda terlihat tegang dan tidak nyaman. Cobalah untuk tetap tenang dan rileks, tetapi tetaplah menjaga tingkat keseriusan yang tepat. Jika Anda merasa gugup, coba bernafas dalam-dalam dan ingatkan diri Anda bahwa Anda telah mempersiapkan diri dengan baik untuk wawancara ini.
Membangun Hubungan dengan Pewawancara
Selama wawancara, penting untuk membangun hubungan yang baik dengan pewawancara. Membangun hubungan yang baik akan membantu Anda menciptakan kesan positif dan menunjukkan bahwa Anda adalah kandidat yang berpotensi. Berikut adalah beberapa tips untuk membangun hubungan yang baik dengan pewawancara:
Ajukan Pertanyaan yang Relevan tentang Perusahaan
Salah satu cara terbaik untuk membangun hubungan yang baik dengan pewawancara adalah dengan menunjukkan minat yang nyata pada perusahaan. Ajukan pertanyaan yang relevan tentang perusahaan, seperti tentang budaya kerja, visi masa depan, atau proyek-proyek yang sedang berjalan. Ini akan menunjukkan bahwa Anda telah melakukan riset dan benar-benar tertarik pada perusahaan. Dengarkan dengan seksama jawaban mereka dan berikan tanggapan yang sopan. Jangan ragu untuk menunjukkan pengetahuan Anda tentang perusahaan dan berbagi pandangan yang relevan jika ada kesempatan.
Perhatikan Bahasa Tubuh Pewawancara
Selama wawancara, perhatikan bahasa tubuh pewawancara. Bahasa tubuh mereka dapat memberikan petunjuk tentang bagaimana mereka merespon Anda. Jika mereka terlihat terbuka dan ramah, Anda dapat merasa lebih nyaman untuk berinteraksi dengan mereka. Jika mereka terlihat tertarik dan antusias saat Anda berbicara, ini mungkin berarti bahwa Anda sedang memberikan kesan yang positif. Di sisi lain, jika mereka terlihat tidak tertarik atau tidak sabar, Anda mungkin perlu mengevaluasi cara Anda berkomunikasi dan mencoba untuk lebih menarik minat mereka. Mengamati bahasa tubuh pewawancara dapat membantu Anda menyesuaikan gaya komunikasi Anda agar lebih efektif.
Tunjukkan Sikap Terbuka dan Sopan
Untuk membangun hubungan yang baik dengan pewawancara, tunjukkan sikap terbuka dan sopan. Dengarkan dengan seksama saat mereka berbicara, dan jangan memotong mereka saat sedang berbicara. Sampaikan pendapat atau tanggapan Anda dengan sopan dan hormat. Jika Anda tidak sepenuhnya memahami pertanyaan atau instruksi, jangan ragu untuk meminta klarifikasi dengan sopan. Menunjukkan sikap terbuka dan sopan akan memberikan kesan bahwa Anda adalah kandidat yang baik dalam hal komunikasi dan kerjasama.
Menggunakan Bahasa Tubuh yang Positif
Bahasa tubuh Anda dapat memberikan pesan yang kuat selama wawancara. Cara Anda menggunakan bahasa tubuh Anda dapat mempengaruhi bagaimana pewawancara menilai Anda dan bagaimana mereka merespon Anda. Berikut adalah beberapa tips untuk menggunakan bahasa tubuh yang positif:
Hindari Gerakan yang Terlalu Canggung atau Terburu-buru
Selama wawancara, hindari gerakan yang terlalu canggung atau terburu-buru. Jaga sikap tubuh yang terbuka dan santai. Hindari gerakan yang terlalu canggung, seperti menggigit kuku, menggaruk-garuk kepala, atau bermain-main dengan barang di sekitar Anda. Hindari juga gerakan yang terlalu terburu-buru, seperti menggeliat-geliat atau menggerak-gerakkan kaki. Gerakan-gerakan ini dapat memberikan kesan ketidaknyamanan atau kurangnya fokus pada wawancara.
Menggunakan Gerakan Tangan yang Tepat
Gerakan tangan dapat memberikan pesan yang kuat selama wawancara. Gunakan gerakan tangan yang tepat untuk menekankan poin-poin penting yang Anda sampaikan. Misalnya, Anda dapat menggunakan gerakan tangan yang mengarah ke atas untuk menunjukkan peningkatan atau keberhasilan, atau gerakan tangan yang mengarah ke depan untuk menunjukkan keyakinan atau komitmen. Hindari gerakan tangan yang terlalu berlebihan atau mengalihkan perhatian. Pastikan gerakan tangan Anda tetap terkendali dan mendukung komunikasi verbal Anda.
Menggunakan Kontak Mata yang Tepat
Kontak mata adalah bagian penting dari bahasa tubuh yang positif. Mempertahankan kontak mata dengan pewawancara menunjukkan bahwa Anda memperhatikan dan memiliki ketertarikan pada percakapan. Jaga kontak mata secara konsisten saat berbicara atau mendengarkan. Jika ada beberapa pewawancara, pastikan untuk membagi kontak mata secara adil dengan semua orang. Hindari melihat ke samping atau ke bawah saat berbicara, karena hal ini dapat memberikan kesan ketidakpercayaan atau ketidaknyamanan. Tetaplah melihat langsung ke mata pewawancara, tetapi jangan terlalu menatap intens.
Menggunakan Sikap Tubuh yang Terbuka
Sikap tubuh yang terbuka dapat membantu Anda terlihat lebih percaya diri dan terbuka untuk berkomunikasi. Hindari sikap tubuh yang tertutup, seperti saling melipat tangan di depan dada atau menyilangkan kaki. Sebaliknya, letakkan tangan Anda di pangkuan atau di atas meja dengan sikap yang santai. Jaga sikap tubuh yang terbuka dengan menjaga bahu rileks dan menjaga jarak yang wajar antara Anda dan pewawancara. Sikap tubuh yang terbuka akan memberikan kesan bahwa Anda terbuka untuk ide dan masukan baru, serta siap untuk berkolaborasi dengan tim kerja.
Mengontrol Suara dan Nada Bicara
Selain bahasa tubuh, suara dan nada bicara Anda juga sangat penting dalam memberikan kesan yang baik selama wawancara. Cara Anda berbicara dapat mempengaruhi bagaimana pewawancara menilai Anda dan bagaimana mereka merespon Anda. Berikut adalah beberapa tips untuk mengontrol suara dan nada bicara Anda:
Bicaralah dengan Jelas dan Tegas
Perhatikan kejelasan dan ketegasan suara Anda saat berbicara. Bicaralah dengan jelas dan pastikan bahwa pewawancara dapat mendengar dan memahami setiap kata yang Anda ucapkan. Hindari berbicara terlalu cepat atau terlalu lambat. Jaga kecepatan bicara Anda agar terdengar nyaman dan mudah dimengerti. Jika Anda memiliki kecenderungan untuk berbicara terlalu cepat, ingatkan diri Anda untuk melambatkan tempo bicara Anda. Jika Anda berbicara terlalu lambat, cobalah untuk meningkatkan kecepatan bicara Anda sedikit demi sedikit.
Gunakan Nada Bicara yang Ramah dan Profesional
Nada bicara Anda juga memainkan peran penting dalam memberikan kesan yang baik selama wawancara. Gunakan nada bicara yang ramah dan profesional. Hindari nada bicara yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Jaga nada bicara Anda agar terdengar hangat dan ramah, tetapi tetaplah menjaga keseriusan dan profesionalisme. Nada bicara yang baik akan membantu Anda terdengar percaya diri dan meyakinkan, serta menunjukkan bahwa Anda adalah seorang profesional yang dapat berkomunikasi dengan baik.
Hindari Penggunaan Kata-kata Tidak Pantas atau Slang yang Tidak Sesuai
Saat berbicara, hindari penggunaan kata-kata yang tidak pantas atau slang yang tidak sesuai dengan konteks wawancara. Gunakan bahasa yang sopan dan profesional. Jaga kebersihan kata-kata Anda dan hindari penggunaan kata-kata kasar atau vulgar. Jika Anda tidak yakin tentang arti atau penggunaan kata tertentu, lebih baik hindari penggunaannya. Jika Anda menggunakan bahasa yang baik dan sesuai dengan konteks wawancara, Anda akan memberikan kesan bahwa Anda adalah seorang profesional yang dapat berkomunikasi dengan baik.
Menyampaikan Pertanyaan dan Tanda Terima Kasih
Seiring berakhirnya wawancara, pewawancara mungkin memberikan kesempatan kepada Anda untuk bertanya. Ini adalah kesempatan yang baik untuk menunjukkan minat Anda pada perusahaan dan posisi yang Anda lamar. Berikut adalah beberapa tips untuk menyampaikan pertanyaan dan tanda terima kasih dengan baik:
Berikan Pertanyaan yang Relevan dan Menarik
Saat pewawancara memberikan kesempatan kepada Anda untuk bertanya, manfaatkan kesempatan ini dengan memberikan pertanyaan yang relevan dan menarik. Ajukan pertanyaan yang berkaitan dengan perusahaan, posisi yang Anda lamar, atau kesempatan pengembangan karir. Hindari pertanyaan yang sudah dijelaskan sebelumnya atau yang terlalu umum. Pertanyaan yang baik akan menunjukkan bahwa Anda telah melakukan riset dan benar-benar tertarik pada perusahaan dan posisi tersebut.
Dengarkan dengan Seksama dan Berikan Tanggapan yang Sopan
Saat pewawancara menjawab pertanyaan Anda, dengarkan dengan seksama dan berikan tanggapan yang sopan. Jika mereka memberikan informasi tambahan atau penjelasan, berikan tanggapan yang menunjukkan bahwa Anda mendengarkan dengan serius. Jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan lanjutan atau meminta klarifikasi jika ada hal yang tidak Anda pahami. Menunjukkan minat dan ketertarikan Anda pada jawaban mereka akan memberikan kesan bahwa Anda adalah seorang yang berpikiran terbuka dan siap untuk belajar.
Ucapkan Terima Kasih dengan Tulus
Saat wawancara berakhir, jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada pewawancara atas waktu yang telah diberikan. Ucapkan terima kasih dengan tulus dan sampaikan apresiasi Anda pada kesempatan yang diberikan kepada Anda. Ini akan menunjukkan bahwa Anda menghargai waktu dan upaya yang telah mereka berikan, serta menunjukkan sikap yang sopan dan berterima kasih. Jika Anda memang tertarik pada posisi tersebut, jangan ragu untuk menyatakan keinginan Anda untuk melanjutkan ke tahapan seleksi berikutnya.
Mengikuti Upaya Tindak Lanjut
Setelah wawancara selesai, jangan lupa untuk mengirim tindak lanjut kepada pewawancara. Tindak lanjut ini adalah kesempatan terakhir Anda untuk memberikan kesan yang baik dan menegaskan minat Anda pada perusahaan dan posisi yang Anda lamar. Berikut adalah beberapa tips untuk mengikuti upaya tindak lanjut dengan baik:
Kirimkan Email atau Surat Ucapan Terima Kasih
Segera setelah wawancara selesai, kirimkan email atau surat ucapan terima kasih kepada pewawancara dalam waktu 24 jam. Ucapkan terima kasih atas waktu yang telah diberikan dan sampaikan apresiasi Anda pada kesempatan yang diberikan kepada Anda. Jelaskan sekali lagi mengapa Anda tertarik pada perusahaan dan posisi tersebut, dan alasan mengapa Anda percaya bahwa Anda adalah kandidat yang cocok. Jika ada hal-hal yang mungkin terlewat selama wawancara, Anda juga dapat menambahkannya dalam pesan ucapan terima kasih ini.
Tunjukkan Minat dan Antusiasme Anda
Dalam pesan ucapan terima kasih, tunjukkan minat dan antusiasme Anda pada perusahaan dan posisi tersebut. Sampaikan bahwa Anda sangat berharap untuk melanjutkan ke tahapan seleksi berikutnya dan bahwa Anda sangat tertarik pada kesempatan ini. Ini akan menunjukkan pada pewawancara bahwaAnda adalah kandidat yang serius dan antusias, serta siap untuk berkontribusi secara positif dalam perusahaan.
Perhatikan Ketepatan Waktu dan Ejaan
Saat mengirimkan email atau surat ucapan terima kasih, pastikan untuk memperhatikan ketepatan waktu pengiriman. Kirimkan pesan tersebut dalam waktu 24 jam setelah wawancara selesai, sehingga pewawancara masih segar dalam ingatan mereka. Selain itu, perhatikan juga ketepatan ejaan dan tata bahasa dalam pesan Anda. Pastikan tidak ada kesalahan ejaan atau tata bahasa yang dapat mengurangi kesan profesionalitas Anda. Bacalah kembali pesan tersebut sebelum mengirimkannya, atau minta bantuan orang lain untuk memeriksanya jika diperlukan.
Ikuti Petunjuk dan Prosedur yang Diberikan
Saat mengirimkan tindak lanjut, pastikan untuk mengikuti petunjuk dan prosedur yang telah diberikan oleh perusahaan. Beberapa perusahaan mungkin memiliki formulir khusus yang harus diisi, sementara yang lain mungkin mengharapkan email langsung. Pastikan untuk memenuhi persyaratan dan mengirimkan tindak lanjut sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Ini menunjukkan bahwa Anda adalah seseorang yang cermat, terorganisir, dan dapat mengikuti petunjuk dengan baik.
Kesimpulan
Persiapan yang baik dan etika duduk yang baik selama wawancara dapat mempengaruhi kesuksesan Anda dalam mencari pekerjaan. Mulai dengan mempelajari perusahaan dan posisi yang Anda lamar, serta mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan umum. Lakukan sesi roleplay untuk berlatih dan meningkatkan kepercayaan diri Anda. Pilihlah pakaian yang sesuai dengan budaya perusahaan dan jaga etika duduk yang baik selama wawancara. Bangun hubungan dengan pewawancara dengan bertanya pertanyaan yang relevan dan menunjukkan minat Anda pada perusahaan. Gunakan bahasa tubuh yang positif, kendalikan suara dan nada bicara Anda, serta sampaikan pertanyaan dan tanda terima kasih dengan sopan. Terakhir, ikuti upaya tindak lanjut dengan mengirimkan email atau surat ucapan terima kasih, menunjukkan minat dan antusiasme Anda pada posisi tersebut. Semoga panduan ini membantu Anda dalam mempersiapkan diri untuk wawancara dan mencapai kesuksesan dalam mencari pekerjaan yang diinginkan.