Santri.id – Belum banyak orang mengetahui keutamaan membaca ayat kursi, Padahal ayat kursi dikenal sebagai ayat yang memiliki banyak keistimewaan, Di antara surat-surat atau doa-doa lainnya, ayat kursi dinilai sebagai salah satu doa yang memiliki derajat paling tinggi.
Dalam Alquran, ayat kursi merupakan bagian dari surah Albaqarah ayat ke-255.
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
Terjemah Kemenag 2019 :
“Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung.”
Ayat kursi memiliki tempatnya sendiri meskipun seluruh ayat dari semua surat di Alquran mulia. Keutamaan membaca ayat kursi erat kaitannya dengan mendapatkan perlindungan dari Allah SWT.
Ayat kursi sebagai salah satu doa yang memiliki derajat paling tinggi berisi tentang keesaan Allah SWT beserta kekuasaan Allah yang mutlak. Banyak sekali arti dan makna yang terkandung dalam ayat kursi.
Disebutkan dalam Sebuah Hadits :
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: وكلني رسول الله صلى الله عليه وسلم بحفظ زكاة رمضان، فأتاني آتٍ، فجعل يحثو من الطعام، فأخذته فقلت: لأرفعنك إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: إني محتاج، وعلي عيال، وبي حاجة شديدة، فخليت عنه، فأصبحت، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم :” يا أبا هريرة، ما فعل أسيرك البارحة؟” قلت: يا رسول الله شكا حاجة وعيالا، فرحمته، فخليت سبيله. فقال: ” أما إنه قد كذبك وسيعود” فعرفت أنه سيعود لقول رسول الله صلى الله عليه وسلم فرصدته، فجاء يحثو من الطعام، فقلت: لأرفعنك إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم، قال: دعني فإني محتاج، وعلي عيال لا أعود، فرحمته فخليت سبيله، فأصبحت فقال لي رسول الله صلى الله عليه وسلم: ”يا أبا هريرة، ما فعل أسيرك البارحة؟” قلت: يا رسول الله شكا حاجة وعيالا فرحمته، فخليت سبيله، فقال: ”إنه قد كذبك وسيعود” فرصدته الثالثة. فجاء يحثو من الطعام، فأخذته، فقلت: لأرفعنك إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم، وهذا آخر ثلاث أنك تزعم أنك لا تعود، ثم تعود! فقال: دعني فإني أعلمك كلمات ينفعك الله بها، قلت: ما هن؟ قال: إذا أويت إلى فراشك فاقرأ آية الكرسي، فإنه لن يزال عليك من الله حافظ، ولا يقربك شيطان حتى تصبح، فخليت سبيله فأصبحت، فقال لي رسول الله صلى الله عليه وسلم: ”ما فعل أسيرك البارحة؟ ” قلت: يا رسول الله زعم أنه يعلمني كلمات ينفعني الله بها، فخليت سبيله. قال: ”ما هي؟” قلت: قال لي: إذا أويت إلى فراشك فاقرأ آية الكرسي من أولها حتى تختم الآية: {الله لا إله إلا هو الحي القيوم} وقال لي: لا يزال عليك من الله حافظ، ولن يقربك شيطان حتى تصبح، فقال النبي صلى الله عليه وسلم: ”أما إنه قد صدقك وهو كذوب، تعلم من تخاطب منذ ثلاث يا أبا هريرة ” ؟ قلت: لا، قال: ”ذاك شيطان” ((رواه البخاري)).
Dari Abu Hurairah r.a., katanya: “Saya diserahi oleh Rasulullah s.a.w. untuk menjaga sesuatu dari hasil zakat Ramadhan -yakni zakat fitrah-. Kemudian datanglah padaku seorang pendatang, segeralah ia mulai mengambil makanan itu -sepenuh tangannya lalu diletakkan dalam wadah-.
Saya lalu menahannya terus berkata: “Sungguh-sungguh engkau akan saya hadapkan kepada Rasulullah s.a.w.” Orang itu berkata: “Sesungguhnya saya ini adalah seorang yang sangat membutuhkan dan saya mempunyai tanggungan keluarga banyak serta saya mempunyai hajat yang sangat sekali -maksudnya amat fakirnya-. Setelah itu iapun saya lepaskan -dengan membawa makanan secukupnya-.
Pada pagi harinya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Hai Abu Hurairah, apakah yang dikerjakan oleh tawananmu -yakni orang yang kau pegang- tadi malam?” Saya menjawab: “Ya Rasulullah, ia mengadukan bahwa ia mempunyai kebutuhan serta keluarga, lalu saya belas kasihan padanya, maka dari itu saya lepaskan sekehendak jalannya -yakni sesuka hatinya pergi-.”
Rasulullah s.a.w. lalu bersabda: “Sebenarnya orang itu telah berdusta padamu dan ia akan kembali lagi.” Jadi saya mengetahui bahwa ia akan kembali karena begitulah sabda Rasulullah s.a.w. Selanjutnya saya terus mengintipnya, tiba-tiba ia kembali lagi dan segera saja mengambil makanan lagi, lalu saya berkata: “Sungguh-sungguh saya akan menghadapkan engkau kepada Rasulullah s.a.w.”
Ia berkata: “Biarkanlah saja -sekali ini-, sebab sesungguhnya saya adalah seorang yang amat membutuhkan dan saya mempunyai banyak keluarga yang menjadi tanggungan saya. Saya tidak akan kembali lagi.” Sekali lagi saya menaruh belas kasihan padanya, lalu saya lepaskan sekehendak jalannya.
Ketika pagi datang, kemudian Rasulullah s.a.w. bersabda padaku: “Hai Abu Hurairah, apa yang dilakukan oleh tawananmu tadi malam?” Saya berkata: “Ia mengadukan lagi bahwa ia amat membutuhkan dan mempunyai banyak tanggungan keluarga, maka dari itu saya belas kasihan padanya dan saya lepaskanlah sekehendak jalannya.”
Beliau s.a.w. lalu bersabda: “Sesungguhnya ia berkata dusta padamu dan ia akan kembali lagi.” Saya mengintipnya untuk ketiga kalinya. Ia datang dan terus mengambil makanan lalu saya tangkaplah ia, kemudian saya berkata: “Kini sungguh-sungguh saya akan menghadapkan engkau kepada Rasulullah s.a.w. dan ini adalah yang terakhir, karena untuk ketiga kalinya engkau datang, sedang engkau memastikan tidak akan datang, tetapi engkau datang lagi.”
Orang itu lalu berkata: “Biarkanlah aku -yakni supaya engkau lepaskan saja-, sesungguhnya saya akan mengajarkan beberapa kalimat padamu yang dengannya itu Allah akan memberikan kemanfaatan padamu.” Saya berkata: “Apakah kalimat-kalimat itu.”
Ia menjawab: “Jikalau engkau hendak menempati tempat tidurmu, maka bacalah ayat Kursi, karena sesungguhnya -kalau itu engkau baca-, engkau akan senantiasa didampingi oleh seorang penjaga dari Allah dan engkau tidak akan didekati oleh syaitan sehingga datang waktu pagi.”
Akhirnya orang itu saya lepaskan lagi sekehendak jalannya. pada pagi harinya, lalu Rasulullah s.a.w. bersabda padaku: “Apakah yang dilakukan oleh tawananmu tadi malam?” Saya menjawab: “Ia menyangka bahwa ia telah mengajarkan padaku beberapa kalimat yang dengannya itu Allah akan memberikan kemanfaatan padaku, lalu saya lepaskanlah ia menurut sekehendak jalannya.”
Beliau SAW bertanya: “Apakah kalimat-kalimat itu?” Saya menjawab: “Ia berkata kepada saya: “Jikalau engkau menempati tempat tidurmu, maka bacalah ayat Kursi sejak dari permulaannya sehingga engkau habiskan ayat itu sampai selesai, yaitu: Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qayyum.”
Ia melanjutkan katanya kepada saya: “Jikalau itu engkau baca, maka engkau selalu akan didampingi oleh seorang penjaga dari Allah dan syaitan tidak akan mendekat padamu sehingga datang waktu pagi.” Nabi s.a.w. lalu bersabda: “Sesungguhnya ia telah berkata benar padamu -yakni kalau membaca ayat al-Kursi, maka akan terus mendapat penjagaan dari Allah-, tetapi orang itu sendiri sebenarnya adalah pendusta besar. Adakah engkau mengetahui, siapakah yang engkau ajak bicara selama tiga malam berturut-turut itu?” Saya menjawab: “Tidak.” Beliau SAW lalu bersabda: “Itu adalah syaitan.” (H.R. Bukhari)
Originally posted 2022-04-26 23:38:15.